BALIKPAPAN – Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting, Kecamatan Balikpapan Tengah menggelar sosialisasi gizi anak pada Rabu (26/2) di Hotel Pacific. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 ibu dengan anak usia balita, yang mendapatkan edukasi seputar pentingnya asupan gizi seimbang dan cara menyajikan makanan sehat di rumah.
Selain edukasi, peserta juga menerima bantuan makanan tambahan, seperti beras, telur, susu, dan tepung, sebagai langkah konkret dalam mendukung pemenuhan gizi keluarga.
Camat Balikpapan Tengah, Agung Budi Wibowo, menegaskan bahwa asupan gizi yang cukup berperan besar dalam menekan angka stunting. Menurutnya, kekurangan gizi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan anak tetapi juga dapat menghambat tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap para ibu dapat memahami pentingnya pola makan sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, angka stunting di Balikpapan Tengah dapat terus menurun secara signifikan,” ujar Agung.
Ia juga menekankan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak, guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
Sosialisasi ini menghadirkan dr. Emy Pramita Utami, Sp.GK, yang memberikan materi tentang nutrisi anak stunting berdasarkan rekomendasi WHO. Ia menjelaskan bahwa ASI tetap dianjurkan hingga usia 2 tahun, namun jika diperlukan, susu hewani murni dapat menjadi alternatif pengganti ASI.
“Setiap usia memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Untuk anak usia 2-5 tahun, makanan harus cukup gizi, bersih, dan cairannya terpenuhi, yaitu sekitar 5-7 gelas per hari. Isi piring juga harus disesuaikan dengan usia anak,” jelasnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para orang tua semakin sadar dan mampu mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui pola makan sehat, sehingga kasus stunting di Balikpapan Tengah dapat terus ditekan.
