BALIKPAPAN – RT 49 Kelurahan Gunung Sari Ilir (GSI) menorehkan prestasi membanggakan dengan menyabet juara pertama dalam Lomba Administrasi RT tingkat Kecamatan Balikpapan Tengah. Prestasi ini diraih setelah berhasil unggul dari peserta lain dari seluruh kelurahan di wilayah tersebut.
Lomba ini tak sekadar soal kerapian dokumen, tetapi juga menjadi ajang evaluasi terhadap inovasi pengelolaan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, hingga kreativitas dalam menyemarakkan kehidupan di tingkat RT.
Verifikasi lapangan dilakukan terhadap tiga finalis dari masing-masing kelurahan, yakni RT 49 GSI (Gunung Sari Ilir), RT 32 GSU (Gunung Sari Ulu), dan RT 26 Mekar Sari. Setelah melalui penilaian ketat oleh tim independen yang terdiri dari Ketua Forum LPM Balikpapan Tengah Ambo Aja, Ketua Karang Taruna Adhitiyo, dan Ketua Pokja IV PKK Hj. Dahlia, RT 49 GSI keluar sebagai yang terbaik.
Tak hanya unggul dalam ketertiban administrasi, RT 49 GSI juga mencuri perhatian lewat berbagai inovasi sosial. Program Etalase Nasi Gratis, Warung UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga), pengelolaan barang daur ulang, serta lingkungan yang bersih dan sehat menjadi poin penting kemenangan.
RT ini juga memiliki rekam jejak prestasi, salah satunya juara Lomba Dasawisma Tingkat Provinsi Kaltim tahun 2023. Konsistensi mereka dalam memberdayakan masyarakat menjadi nilai plus yang tidak dimiliki peserta lain.
Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah, Netty Musriani, yang turut mendampingi proses penilaian, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian RT 49 GSI. Ia berharap keberhasilan ini bisa menjadi contoh positif bagi RT-RT lain di Balikpapan.
“Ini bukan sekadar lomba, tapi pembuktian bahwa RT bisa menjadi ujung tombak perubahan sosial. Kami berharap RT 49 GSI dapat melaju di tingkat kota, bahkan provinsi,” ujarnya.
Netty juga menekankan bahwa lomba ini akan terus dilanjutkan ke tingkat Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur. Ia optimistis RT 49 GSI mampu bersaing dan mengharumkan nama kecamatan.
Kemenangan RT 49 GSI menegaskan bahwa pengelolaan RT yang ideal bukan hanya soal rapinya arsip dan data, tetapi juga tentang kepedulian terhadap lingkungan, solidaritas sosial, dan upaya pemberdayaan warga yang berkelanjutan.
“Semoga keberhasilan ini menjadi pelecut semangat bagi RT lainnya untuk berinovasi, berkreasi, dan aktif membangun lingkungannya masing-masing,” tutup Netty.