Balikpapan KaltimOke! – Upaya pencegahan kekerasan terhadap anak kembali digaungkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan melalui program “Lautan RT“ atau Pola Penguatan Pengasuhan Keluarga dari RT ke RT. Sosialisasi terbaru digelar di Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) RT 11 Gunung Belah/Gunung Rejo, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Selasa (6/5/2025).
Kegiatan ini melibatkan sinergi multipihak yang mencerminkan keseriusan Pemerintah Kota Balikpapan dalam melindungi perempuan dan anak hingga ke akar komunitas. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid Perlindungan Anak DP3AKB Umar Adi, Lurah Gunung Sari Ulu Rendra Hermawan, unsur Babinsa, Bhabinkamtibmas, Babinpotdirga, serta pengurus PPATBM (Perlindungan Perempuan dan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) dan warga setempat.
Lurah Gunung Sari Ulu, Rendra Hermawan, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan intervensi dini berbasis komunitas untuk mencegah kekerasan secara menyeluruh.
“Kami hadir langsung mendengar keluhan dan aspirasi warga. Dengan pendekatan ini, permasalahan bisa diidentifikasi sejak dini dan ditangani lebih cepat serta tepat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor seperti puskesmas, LPM, LKM, serta tokoh masyarakat sangat vital untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak dan perempuan. Bahkan, sinergi ini telah berdampak nyata dalam menekan angka kekerasan di wilayah tersebut.
“PPATBM di Gunung Sari Ulu sangat aktif dan tanggap. Ini bukti bahwa kerja kolektif bisa membawa perubahan,” ujar Rendra.
Rendra juga mengungkapkan bahwa Kelurahan Gunung Sari Ulu bersiap mengembangkan program DRPPA (Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak) serta Dakela (Desa/Kelurahan Layak Anak) sebagai bagian dari komitmen jangka panjang.
“Kami ingin memastikan koordinasi lintas warga dan pemangku kepentingan berjalan intensif. Targetnya: nol kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ini bagian dari cita-cita besar menjadikan Balikpapan sebagai Kota Layak Anak dan Layak Huni,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Anak DP3AKB Balikpapan, Umar Adi, menyampaikan dua pesan penting kepada masyarakat. Pertama, pentingnya waktu berkualitas antara orang tua dan anak sebagai fondasi ketahanan keluarga.
“Komunikasi yang erat antara orang tua dan anak adalah benteng pertama dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun psikologis,” ujar Umar.
Pesan kedua, ia mengingatkan soal ancaman investasi online ilegal yang semakin marak dan berpotensi menghancurkan keharmonisan keluarga.
“Modus penipuan berkedok investasi cepat untung seringkali menjadi sumber konflik rumah tangga, dan pada akhirnya berdampak pada kondisi psikologis anak,” tegasnya.
Umar mengapresiasi semangat warga Gunung Sari Ulu dalam membangun lingkungan yang lebih ramah dan aman bagi anak. Ia berharap program “Lautan RT” dapat menjadi model penanganan berbasis komunitas yang direplikasi di wilayah lain.